Mengapa menggunakan bitcoin? Seperti yang dikutip dari laman Coindesk.com, berikut ini 10 alasan mengapa Anda layak meluangkan waktu untuk terlibat dalam Bitcoin.
Cepat
Transaksi Bitcoin dapat terjadi seketika jika transaksi memiliki "nol-konfirmasi",
yang berarti pedagang mengambil risiko menerima transaksi yang belum
dikonfirmasi oleh blockchain, semacam teknologi pengkonfirmasi transaksi Bitcoin.
Atau, mereka dapat menahan sekitar sepuluh menit jika seorang pedagang
membutuhkan transaksi Bitcoin yang akan dikonfirmasi. Namun, proses transaksi
bitcoin ini tetap jauh lebih cepat ketimbang transfer cek antar bank.
Murah
Pemerintah Tidak Bisa mengambilnya
Ingat apa
yang terjadi di Siprus pada Maret 2013? Bank Sentral ingin mengambil kembali
deposito asuransi lebih US$ 100 ribu, atau sekira Rp 13,3 miliar dengan kurs
Februari 2017, untuk membantu tambahan modal. Namun, apa akibatnya? Kerusuhan
besar merebak di masyarakat setempat. Peristiwa itu bermula ketika Bank Sentral
ingin mengambil bunga deposito di bawah angka itu, tapi secara langsung mempengaruhi
tabungan sebagian keluarga.
Kejadian
seperti di Siprus, secara teori, tidak mungkin terjadi dengan bitcoin. Karena
mata uang digital ini bersifat desentralisasi, yang tak terpusat pada satu
lembaga atau perorangan. Anda ikut memilikinya. Tidak ada otoritas manapun yang
memiliki kontrol terhadap Bitcoin, sehingga bank tidak bisa mengambilnya dari
Anda. Bagi mereka yang yakin dengen kelemahan sistem perbankan tradisional itu, Bitcoin adalah keuntungan besar.
Tak Kembali
Informasi yang Tak Bisa Dicuri
Dalam transaksi Bitcoin, Anda tidak diharuskan menyerahkan informasi rahasia apapun. Sebaliknya, mereka menggunakan dua kunci atau yang biasa dikenal dengan Two Factor Authentication (2FA), yakni : kunci publik, dan satu pribadi. Siapapun dapat melihat kunci publik (yang sebenarnya alamat Bitcoin Anda), tetapi kunci pribadi Anda adalah rahasia.
Ketika Anda mengirim Bitcoin, Anda 'menandai' transaksi dengan menggabungkan kunci publik dan pribadi secara bersama-sama, yang menerapkan fungsi matematika. Cara ini sebagai sertifikat yang membuktikan transaksi itu datang dari Anda. Selama Anda tidak melakukan aksi konyol apa pun, seperti keceplosan mengumumkan kunci pribadi Anda ke semua orang, transaksi Bitcoin bakal aman.
Tak Ada Inflasi
Problem mata
uang kertas biasa adalah pemerintah dapat mencetak uang sebanyak yang mereka
suka, dan ini sering dilakukan. Jika tidak ada dolar yang cukup untuk membayar
utang negara, maka Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat), misalnya, bisa
saja mencetak uang lebih banyak. Jika ekonomi sedang suram, pemerintah dapat
mengucurkan uang yang baru dibuat dan menyuntikkan ke perekonomian. Hal ini
menyebabkan nilai mata uang menurun.
Jika Anda tiba-tiba menemukan jumlah dolar yang beredar naik dua kali lipat, itu berarti ada dua dolar di mana sebelumnya hanya ada satu. Seseorang yang menjual cokelat untuk satu dolar harus membuat dua kali lebih banyak dengan jumlah dolar bernilai sama seperti sebelumnya, karena dolar tiba-tiba hanya memiliki setengah nilainya.
Jika Anda tiba-tiba menemukan jumlah dolar yang beredar naik dua kali lipat, itu berarti ada dua dolar di mana sebelumnya hanya ada satu. Seseorang yang menjual cokelat untuk satu dolar harus membuat dua kali lebih banyak dengan jumlah dolar bernilai sama seperti sebelumnya, karena dolar tiba-tiba hanya memiliki setengah nilainya.
Fenomena tersebut dinamai dengan inflasi karena harga barang dan jasa meningkat. Inflasi bisa saja sulit dikontrol,
dan dapat menurunkan daya beli masyarakat. Bitcoin dirancang untuk memiliki
jumlah maksimum koin. Hanya 21 juta Bitcoin yang pernah dibuat sesuai mekanisme
aslinya. Artinya, setelah itu jumlah Bitcoin tidak akan bertambah, sehingga
inflasi bukan masalah. Bahkan, deflasi—saat harga barang dan jasa jatuh dan
nilai uang meningkat—lebih mungkin terjadi di dunia Bitcoin.
Kenyamanan Pribadi
Terkadang,
kita tidak ingin orang mengetahui apa yang telah kita beli. Bitcoin adalah mata
uang yang relatif pribadi. Di satu sisi, proses trasaksi Bitcoin transparan—berkat
blockchain, semua orang tahu seberapa banyak alamat Bitcoin tertentu memegang
transaksi. Mereka tahu di mana transaksi tersebut berasal, dan di mana mereka
dikirimkan. Di sisi lain, tidak seperti rekening bank konvensional, tidak ada
yang tahu siapa pemegang alamat Bitcoin tertentu.
Ilustrasinya seperti memiliki dompet
plastik bening tanpa pemilik yang terlihat. Semua orang dapat melihat ke dalam,
tapi tidak ada yang tahu siapa itu. Namun, gambaran itu bisa pula menyingkap kebiasaan pengguna Bitcoin yang tidak bijaksana, seperti selalu menggunakan alamat
bitcoin yang sama, atau menggabungkan koin dari beberapa alamat ke alamat
tunggal. Walhasil, pengguna tipe ini memiliki risiko lantaran mereka lebih mudah dikenali secara
online.
Tak Perlu Mempercayai Orang Lain
Dalam sistem perbankan konvensional, Anda harus mempercayai orang untuk mengelola uang Anda dengan benar. Anda harus percaya bank, misalnya. Anda mungkin harus mempercayai proses pembayaran dari pihak ketiga. Anda akan sering harus percaya dengan pedagang juga. Organisasi-organisasi ini menuntut potongan sensitif dari informasi penting Anda.
Dalam sistem perbankan konvensional, Anda harus mempercayai orang untuk mengelola uang Anda dengan benar. Anda harus percaya bank, misalnya. Anda mungkin harus mempercayai proses pembayaran dari pihak ketiga. Anda akan sering harus percaya dengan pedagang juga. Organisasi-organisasi ini menuntut potongan sensitif dari informasi penting Anda.
Karena Bitcoin sepenuhnya terdesentralisasi, Anda tidak perlu percaya orang
lain ketika menggunakannya. Ketika Anda mengirim transaksi, berarti ini ditandatangani
secara digital, dan aman. Seorang penambang yang tidak diketahui identitasnya
akan memverifikasi transaksi Bitcoin, kemudian transaksi selesai. Pedagang itu
bahkan tidak perlu tahu siapa Anda, kecuali Anda sudah memberitahu mereka.
Sepenuhnya Milik Anda
Tidak ada
sistem keuangan elektronik apa pun di mana rekening Anda tidak dimiliki orang
lain. Ambil contoh PayPal: jika perusahaan ini memutuskan dengan pelbagai alasan
bahwa akun Anda telah disalahgunakan, mereka berhak membekukan semua aset yang ada
di rekening, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada Anda.
Hal ini selanjutnya
terserah kepada Anda untuk memenuhi syarat apapun—yang biasanya relatif
ribet—agar rekeing Anda diklarifikasi, sehingga Anda dapat mengakses kembali dana
Anda. Dengan Bitcoin, Anda memiliki kunci pribadi dan kunci publik tertentu yang
membentuk alamat Bitcoin. Tidak ada yang bisa mengambilnya dari Anda, kecuali
jika Anda kehilangan sendiri, atau host (perusahaan penjual domain) dengan layanan dompet berbasis web yang
kehilangan kunci itu.
Anda Bisa ‘Mencetak’ Uang Sendiri
Foto: Pixabay, Finansia Magnates
Jangan Lewatkan
ATM Bitcoin Menjamur, Kenapa Tak Ada yang Memproduksi Bitcoin?
Heboh Bitcoin, Makhluk Apakah Itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar